Memotret Objek Yang Sedang Bergerak
Priambodotommy say ~ Selama perjalanan liburan sering kali kita melihat objek-objek menarik yang sedang bergerak, burung, kendaraan, anak-anak yang sedang bermain, dan lain-lain. Obejk-objek bergerak memang menarik untuk diabadikan. Sayang, seringkali kita mendapatkan gambar yang blur akibat gerakan objek, atau gambar yang tidak tajam akibat objek yang tidak fokus. Walaupun blur dan ke”tidak fokus”an bisa digunakan sebagai teknik untuk menciptakan foto-foto yang unik, pada umumnya kita menginginkan objek utama foto kita tajam dan fokus.
Oleh karena itu, kali ini saya akan membagikan bagaimana cara memotret objek yang sedang bergerak.
Oleh karena itu, kali ini saya akan membagikan bagaimana cara memotret objek yang sedang bergerak.
1. Gunakan shutter speed tinggi
Shutter High Speed |
Untuk objek bergerak, shutter speed yang digunakan harus cukup cepat untuk membuat gerakan objek di dalam foto “beku”. Beberapa contoh shutter speed yang diperlukan untuk membekukan gerakan objek yang sedang bergerak:
Anak-anak bermain, orang berlari: 1/100
Burung yang sedang terbang: 1/1000
Pada umumnya, kamera digital memiliki mode shutter priority yang dapat digunakan untuk mendapatkan shutter speed tertentu. Pada mode ini, kamera akan menentukan aperture (dan setting lain) yang harus digunakan. Mode ini sangat bermanfaat untuk memotret objek yang bergerak. Pada beberapa kamera bisa juga ditemukan “sports” mode yang pada dasarnya merupakan modifikasi dari shutter priority mode. Informasi mengenai mode-mode lain yang biasanya ada pada kamera konsumen bisa dilihat di digital-photography-school.com .
Shutter speed dapat lebih ditingkatkan lagi dengan menaikkan angka ISO (sensitifitas sensor atau film). Beberapa kamera memiliki fitur Auto ISO, yang kalau menurut saya, lebih baik dimatikan, karena semakin tinggi ISO yang digunakan, semakin “noisy” gambar yang dihasilkan. Lebih baik kita sendiri yang mengaturnya. Kecuali kalau kita termasuk orang yang beruntung dan punya kamera yang mampu menghasilkan gambar yang bersih menggunakan ISO tinggi sekalipun. contoh: Nikon D3 pada ISO 6400 di http://www.kenrockwell.com/.
Anak-anak bermain, orang berlari: 1/100
Burung yang sedang terbang: 1/1000
Pada umumnya, kamera digital memiliki mode shutter priority yang dapat digunakan untuk mendapatkan shutter speed tertentu. Pada mode ini, kamera akan menentukan aperture (dan setting lain) yang harus digunakan. Mode ini sangat bermanfaat untuk memotret objek yang bergerak. Pada beberapa kamera bisa juga ditemukan “sports” mode yang pada dasarnya merupakan modifikasi dari shutter priority mode. Informasi mengenai mode-mode lain yang biasanya ada pada kamera konsumen bisa dilihat di digital-photography-school.com .
Shutter speed dapat lebih ditingkatkan lagi dengan menaikkan angka ISO (sensitifitas sensor atau film). Beberapa kamera memiliki fitur Auto ISO, yang kalau menurut saya, lebih baik dimatikan, karena semakin tinggi ISO yang digunakan, semakin “noisy” gambar yang dihasilkan. Lebih baik kita sendiri yang mengaturnya. Kecuali kalau kita termasuk orang yang beruntung dan punya kamera yang mampu menghasilkan gambar yang bersih menggunakan ISO tinggi sekalipun. contoh: Nikon D3 pada ISO 6400 di http://www.kenrockwell.com/.
2. Fokus tepat di objek sasaran
Pada beberapa kondisi, kita bisa bergantung kepada fitur “auto focus” pada kamera (contoh: anak-anak yang sedang bergerak/bermain). Hanya saja, untuk benda yang bergerak sangat cepat (contoh: close-up burung yang sedang terbang), ada beberapa kiat untuk mendapatkan fokus tepat di objek sasaran.
Cara termudah adalah apabila kamera yang digunakan memiliki fitur “continuous autofocus” (AF-C pada Nikon, AI-servo pada Canon). Pada mode tersebut, saat tombol shutter setengah ditekan, kamera akan merubah fokus secara otomatis kepada objek yang bergerak, sampai tombol shutter ditekan secara penuh.
Cara lain adalah dengan memprediksi ke mana arah gerakan objek yang akan difoto dan menentukan titik fokus untuk jarak tertentu. Dengan kamera saku, hal ini dapat dilakukan dengan membidik sebuah objek yang berada pada jarak yang diinginkan (tekan tombol shutter setengah jalan --> fokus --> tahan). Lalu, ketika objek yang ingin difoto hampir berada pada jarak fokus yang telah ditentukan, bidik, lalu tekan tombol shutter secara penuh, Jepret!
Cara termudah adalah apabila kamera yang digunakan memiliki fitur “continuous autofocus” (AF-C pada Nikon, AI-servo pada Canon). Pada mode tersebut, saat tombol shutter setengah ditekan, kamera akan merubah fokus secara otomatis kepada objek yang bergerak, sampai tombol shutter ditekan secara penuh.
Cara lain adalah dengan memprediksi ke mana arah gerakan objek yang akan difoto dan menentukan titik fokus untuk jarak tertentu. Dengan kamera saku, hal ini dapat dilakukan dengan membidik sebuah objek yang berada pada jarak yang diinginkan (tekan tombol shutter setengah jalan --> fokus --> tahan). Lalu, ketika objek yang ingin difoto hampir berada pada jarak fokus yang telah ditentukan, bidik, lalu tekan tombol shutter secara penuh, Jepret!
3. Blur
With Blur |
Walaupun kiat-kiat di atas dilakukan untuk mencegah blur dan “out of focus” pada objek bergerak di dalam sebuah foto, blur ataupun “out of focus” kadang dapat memberi dimensi lain. Contohnya adalah dengan mengkombinasi benda yang bergerak dan benda statis pada shutter speed yang rendah (benda yang bergerak akan menjadi blur).
Contoh-contoh lain adalah dengan menangkap cahaya yang bergerak (contoh: lampu mobil yang sedang berjalan).
source:http://hosnigraphy.blogspot.com
Contoh-contoh lain adalah dengan menangkap cahaya yang bergerak (contoh: lampu mobil yang sedang berjalan).
source:http://hosnigraphy.blogspot.com
Memotret Objek Yang Sedang Bergerak
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
0 komentar:
Posting Komentar